Minggu, 02 September 2012

Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

Penatalaksanaan BBL dengan asfiksia
Sumber gambar: majalah-farmacia.com
Menurut WHO, setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari seluruh kematian bayi sebanyak 57% meninggal pada masa BBL (usia dibawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat satu BBL yang meninggal. Penyebab kematian BBL di Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (29%), asfiksia (27%), trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain dan kelainan kongenital.

Berbagai upaya yang aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi penyebab utama kematian BBL adalah pelayanan antenatal yang berkualitas, asuhan persalinan normal/ dasar dan pelayanan kesehatan neonatal oleh tenaga profesional. Untuk menurunkan BBL karena asfiksia, persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan keterampilan manajemen asfiksia pada bayi baru lahir. Kemampuan dan keterampilan ini digunakan setiap kali menolong persalinan.

Penatalaksanaan bayi baru lahir dengan asfiksia ini berisi materi manajemen asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) yang difokuskan pada 6 pokok bahasan:

  1. Bayi baru lahir dengan asfiksia
    Menjelaskan pengertian BBL dengan asfiksia dan gawat janin 
  2. Persiapan resusitasi bayi baru lahir
    Menjelaskan cara menyiapkan resusitasi BBL 
  3. Keputusan resusitasi bayi baru lahir
    Menjelaskan cara menilai dan memutuskan resusitasi BBL 
  4. Penatalaksanaan resusitasi bayi baru lahir
    Menjelaskan langkah penatalaksanaan resusitasi pada BBL 
  5. Asuhan pasca resusitasi
    Menjelaskan asuhan bayi pasca resusitasi, konseling kepada keluarga dan membuat pencatatan 
  6. Pencegahan infeksi
    Menjelaskan langkah pencegahan infeksi pada resusitasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar